Friday, March 29, 2013

Nasab Nabi


Kelahiran nabi, kita mulai dari nasab nabi SAW. Rasulullah SAW sebagai manusia terbaik, sebagi nabi dan rasul terbaik itu semuanya apa yang beliau lakukan, apa yang beliau miliki memiliki arti yang dalam bagi kita hari ini. Itulah kenapa nabi menjadi uswatun hasanah (teladan yang baik). Termasuk masalah nasab. Kalau masalah nasab bisa jadi kita berkata bahwa masalah lahir keturunan siapa bukanlah pilihan kita. Tapi ada sisi yang secara nasab bisa menjadi pelajaran besar bagi kita.
  1. Nasab nabi sampai seseorang bernama ‘Adnan. Para ulama sejarah sepakat nama-nama yang dicantumkan tidak ada perbedaan pendapat.
  2. Dari ‘Adnan sampai Ibrahim. Para ulama sejarah berbeda pendapat sampai ada puluhan pendapat tentang nama-nama yang ada di situ.
  3. Dari Ibrahim sampai ke Adam, sumbernya adalah literature ahli kitab. Kisah-kisah yang detil abnayk yang diselewengkan. Tapi kemudian beberapa nama yang ada, para ahli sejarah Islam akan tawakuf (mereka tidak memiliki pendapat/ abstain)
Disini akan dibahas nasab nabi sampai ‘Adnan. Muhammad – Abdullah – Abdul Muntholib (Syaibah) – hasyim (Amr) – Abdul Manaf – Mughiroh, terus sampai Sihr. Yang disebut Quraisy itu Sihr, jadi Quraisy itu sebenarnya nama orang. Bukan nama sebenarnya tapi gelar untuk seseorang yang bernama Sihr itu. Dalam sejarah Arab, Sihr dikenal dengan gelar Quraisy, semua anak keturunan yang menyambung sampai ke Sihr disebut nasab Quraisy.
Nanti Quraisy menjadi nama sebuah suku di Arab. Kemudian Quraisy akan turun terpecah-pecah menjadi buyutBuyut itu jamak dari bait artinya rumah-rumah. Nanti ada keluarga-keluarga besar. Rasul itu Bani Hasyim, ada bani Abdiddar, bani Abdi Manaf. Kalau Abu Bakar – Bani Taib, Umar – Bani Adi, Usman – Al Umawi, Ali – Bani Hasyim. Begitu seterusnya sampai ke Adnan.
Apa hikmah dibalik kita belajar nasab rasulullah SAW?
  1. Nasab Rasulullah SAW tercatat lengkap dalam sejarah 15 abad lalu. Padahal jaman dahulu jangankan catat mencatat, bahkan buta huruf adalah hal yang lazim. Tapi nasab rasul tercatat lengkap dalam sejarah. Ini menunjukkan betapa pentingnya perhatian kita terhadap nasab. Kalau anak – anak kecil di Arab ditanya siapa namanya, maka dia akan menyebutkan beberapa nama. Misalnya namanya, Muhammad Ahmad Ibrahim Al Hardi. Itu bukan satu nama, melainkan 3 nama, 3 orang. Muhammad – namanya, Ahmad – nama bapaknya, Ibrahim – nama kakeknya, dan Al Hardi adalah nama keluarga besarnya, sukunya. Di situ baru bisa dilacak.
Kita punya banyak masalah tentang nasab. Yang pertama, namanya kepanjangan. Terlalu kreatif tentang nama, satu orang bisa 5 suku kata. Jadi kalau dalam islam punya konsep nama. Harus memiliki arti baik, kemudian fungsi nama ini agar jelas nasab dari siapa. Di Indonesia masih ada suku yang menyebutkan ujung nasabnya, marganya. Tapi banyak yang tidak jelas. Itu pentingnya nasab, karena akan berhubungan dengan siapa dia, dengan kebesaran apa yang akan dia lakukan.
Islam menjaga nasab, sampai menjaga betul apapun yang bisa merusak nasab akan diharamkan. Maka, satu dari 5 hal pokok yang dijaga di dalam islam salah satunya adalah masalah kehormatan. Oleh sebab itu orang yang berzina akan merusak nasab. Inilah pentingnya perhatian terhadap nasab, tidak tahu bagaimana caranya merubah pengetahuan masyarakat yang hanya tahu nasab sampai kakek saja. Akhirnya orang Indonesia bisa mengklaim apa saja karena nasabnya tidak jelas. Misalnya, Saba’ yang ada dalam Alqur’an, surat Saba’ ternyata ada di Indonesia. Hasil penelitiannya adalah Wonosobo, itu penelitian Ilmiahnya. Atau Sleman, Jawa Tengah itu berasal dari Sulaiman.
2. Rasulullah SAW sendiri yang menyebut bahwa beliau adalah nasab terbaik. Diriwayatkan dalam hadist oleh Imam Muslim diantaranya ketika Rasul menyebut bahwa Allah itu menciptakan makhluk dan makhluk itu diciptakan menjadi dua kelompok besar setelah itu diciptakan berbangsa-bangsa, berkabilah-kabilah, setelah itu diciptakan keluarga-keluarga besar, kata nabi, “Aku ini hadir dari keluarga terbaik, dari suku terbaik, dan dari bangsa terbaik.” Rasul dari keluarga bani hasyim, suku Quraisy, dan bangsa Arab.
Ini bukan sekedar bicara masalah kesukuan atau fanatisme etnis tapi ini adalah bagian dari ketetapan Allah SWT bahwa masing-masing punya kualitas yang berbeda-beda. Bukan berarti kemudian masyarakat selain Quraisy tidak punya kualitas. Ketika Rasulullah mengatakan bahwa dirinya adalah nasab yang terbaik, inilah pentingnya nasab mulia bagi kebesaran seseorang.
Contoh, Turki ketika misalnya ingin menjadi pemimpin Islam di muka bumi, Turki jelas sejarahnya. Masyarakat Turki punya nasab bapak-bapak mereka ketika turki usmani pernah menguasai bumi 6 abad lamanya, dan itu yang dibawa islam. Diantara kebesarannya adalah Muhammad al Fatih yang berhasil mendapat tropi juara dari Rasulullah SAW karena menaklukkan benteng konstantinopel. Jadi mereka jelas, ada penyemangat memang mereka punya nasab ketika akan dihadirkan kembali kebesaran itu. Maka seharusnya Indonesia kembali ke pangkuan Islam kemudian bertanya, apa sejarah besar yang pernah dilakukan Indonesia terhadap dunia Islam saat itu. Sekarang kita tidak tahu nasab kebesaran Islam di Indonesia itu apa.
Ketika kita bicara tentang Walisongo yang muncul klenik, padahal walisongo bukan klenik. Kita belajar sejarah tidak ada sanadnya, hanya dari mulut ke mulut akhirnya yang muncul kleniknya. Padahal dalam sejarahnya mereka adalah da’i yang sangat berhati-hati dalam masalah syariat. Contoh, bagaimana kehati-hatian sunan membuat wayang versi jawa. Wayang kulit tadinya seperti wayang kulit versi sunda. Kenapa oleh para wali dirubah menjadi wayang kulit seperti itu yang modelnya tidak proporsional. Salah satu alasannya adalah karena para wali tahu dan mereka sangat khawatir bahwa patung dalam islam sangat dilarang. Untuk itulah kemudian mereka membuatkan bentuk wayang itu bukan patung, dan dicari makhluk yang modelnya seperti wayang tidak ada di muka bumi.
Harusnya diukur betul nasab negeri ini, apa peran nasab bapak-bapak di negeri ini yang pernah punya peran internasional di dunia islam. Ada beberapa kota yang disebut nabi dalam hadist misalnya Yaman. Tapi Negara kita tidak pernah disebutkan.
Kalau nasabnya nasab mulia maka yang lahir juga generasi mulia, itu pentingnya mengetahui nasab kita. Atau dalam skala besar sangat penting bagi dia untuk mendorong kebesaran nasabnya.
3. Ini diriwayat dalam sejarah, salah satunya Ibnu Sa’ad menyebutkan bahwa, “Saya ini nasab nikah, bukan sifah.” Sifah itu zina, semua nasab nabi ke atas tidak ada nasab zina. Nikahnya adalah sesuai dengan aturan islam yang sekarang. Pernikahan model syariat islam bukan hanya model agama terakhir ini. Diriwayatkan oleh Aisyah, dulu di jahiliyah Mekah pernikahan ada beberapa jenis, diantaranya adalah nikah yang benar, yang lainnya salah, seperti nikah yang ada dalam syariat islam. Ada wali, saksi, mahar, akad.
Rasul mengatakan, “Tidak ada satupun nasab saya hasil zina.” Ini pelajaran luar biasa bahwa zina itu merusak nasab mulia, makanya harus dijaga. Kalau nasab keatas sudah tidak bisa dirubah, tapi nasab ke bawah kita harus dijaga betul nasab kemuliaannya. Dan inilah kenapa Rasulullah mengatakan lahirlah manusia mulia, Rasulullah SAW karena tidak ada nasab yang zina.
Dengan dosa zina yang saat ini amat menyedihkan maka nasab kedepannya akan rusak, kemudian kedepannya akan lahir masyarakat yang akan susah diharapkan. Benar memang dalam islam tidak ada konsep dosa turunan, tetap konsepnya setiap anak terlahir dalam keadaan fitrah. Tapi dosa itu ada efeknya, dan efek itu turunnya bisa kemana-mana.
Rasul pernah menyampaikan bahwa kita diminta untuk megoreksi, kalau harta kita, keluarga kita itu kok mulai menyusahkan kita maka kata nabi coba dicek tentang dosa yang kita lakukan. Artinya, dosa yang kita lakukan efeknya bisa ke keluarga, anak, atau harta kita.
Jadi zina merusak nasab mulia. Saat baiat para wanita, ketika nabi membacakan akhir surat Al Mumtahanah. Ada beberapa aitem baiat untuk wanita, “kalian wanita jangan berzina.” Ketika nabi menyampaikan ayat ini, nabi diprotes oleh Hindun, istri Abu Sofyan. Kata Hindun, “Ya Rasulullah, kalau budak Kau bacakan ini cocoklah. Masa’ kita orang merdeka berzina juga, kan tidak mungkin.” Artinya bahwa menurut Hindun (seorang jahiliyah yang akhirnya masuk islam) zina adalah pekerjaan yang sangat rendah, kelas budak, orang-orang mulia terjaga dari zina. Kalau hasil survey di Indonesia 4500 siswa SMP/SMA di 12 kota besar 63,7% mereka sudah tidak perawan ini berarti masyarakat budak menurut Hindun. Jadi Subhanallah, kalau zina tidak perlu ayat karena ini pekerjaan rusak. Kalau berbuat musyrik kadang orang masih merasa bahwa itu perbuatan benar tapi kalau zina perbuatan yang secara manusiawi menolak.
Rasulullah SAW juga pernah menyampaikan bahwa para khalifah itu dari Quraisy. Ini juga bukan bicara masalah kesukuan, ini bicara kulitas orang. Kalau bicara Quraisy itu nasab, nasab nabi SAW. Rasulullah pernah bersabda, “Manusia itu ikut saja ke Quraisy.” Yang baik atau yang jahat ikutnya ke Quraisy. Memang bagaimana kualitas Quraisy? Kualitas kebaikan dan kualitas kerusakan itu luar biasa.
Ketika kita mengetahui nasab, kita juga mengetahui potensi kualitas. Rasul juga mengatakan, “Manusia itu seperti barang tambang, emas dan perak.” Kualitas bawaan kita tidak sama. Ada orang yang kualitas bahannya emas, ada yang perak. Ini bukan berarti perak di bawah emas. Tapi maksudnya ini punya segmentasi yang berbeda. Jadi kalau ingin jadi orang besar mengkilaplah di dunia Anda, perak yang berkualitas, atau emas yang berkualitas.
Rasul juga menyampaikan dalam hadist yang lain, “perumpamaan manusia adalah seperti 100 onta, kamu susah untuk menjumpai 1 dari 100 onta itu untuk menjadi kendaraan yang layak, untuk membawa beban, menemani perjalanan.” Ternyata modal besarnya adalah nasab.
  1. Nabi SAW dilindungi dalam dakwahnya ni dapat karena nasab. Ini pula yang dapat dilihat dalam Q.S Hud 11: 80/ 91. Itu adalah kisah tentang nabi Syuaib, beliau berhadapan dengan masyarakatnya dalam dakwahnya. Masyarakatnya mengatakan, “kalau bukan karena keluarga besarmu wahai Syuaib, kami akan melemparmu dengan batu.” Artinya, ternyata keluarga nabi itu dihadirkan dari keluarga mulia. Salah satu fungsinya masyarakat segan mau melakukan intimidasi.
Rasulullah pun demikian. Abu Thalib tidak pernah masuk islam, tapi Abu Thalib selalu di garda depan untuk mengadapi rintangan yang menghadang Rasulullah SAW. Oleh sebab itu ketika Abu Thalib meninggal tahun 10 kenabian, tidak lama nabi pindah ke Madinah karena di Mekah sudah tidak ada pelindung secara manusiawi meskipun rasul tidak butuh pelindung manusia. Abu Thalib adalah satu-satunya keluarga nabi yang masih disegani Quraisy, begitu Abu Thalib meninggal masyarakat Quraisy semakin berani melakukan intimidasi terhadap rasul, bahkan secara fisik.
Jadi Rasulullah SAW dilindungi karena nasab, dalam hal ini adalah peran keluarga besar. Perlu dipelajari juga bagaimana nabi SAW untuk mengamankan dakwahnya keluarga harus dijadikan keluarga yang islami. Susah berdakwah kalau keluarga tidak islami karena akan muncul kalimat negative dalam masyarakat.

Daftar pustaka
http://abduldotcom.wordpress.com


Tuesday, March 26, 2013

Apakah takdir (rejeki, jodoh, mati) bisa berubah?


bismillahirahmanirahim
sahabatku semua yang dirahmati Allah, apakah nasib itu bisa berubah to tidak ? pertanyaan ini kerap ditanyakan orang, bahkan kamu sendiri pasti bertanya-tanya tentang pertanyaan ini, ya to tidak ? pertanyaan ini kadang menjadi perdebatan antara yang menyakini bahwa sudah ditetapkan dan tak bisa berubah dan ada yang masih bisa berubah karena sejatinya, manusia dikarunia akal untuk berfikir mengupayakan yang terbaik bagi hidupnya, ya to tidak..!!
apakah nasib itu bisa berubah? hayooo siapa yang bisa jawab…!!!
apakah rejeki, jodoh dan mati yang telah ditetapkan bisa berubah ?
Tanamlah gagasan, petiklah tindakan. Tanamlah tindakan, petiklah kebiasaan. Tanamlah kebiasaan, petiklah watak. Tanamlah watak, petiklah nasib. Dimulai dari gagasan yang diwujudkan dalam tindakan, kemudian tindakan yang dilakukan berulang-ulang akan menjadi suatu kebiasaan. Kebiasaan yang dilakukan berkali-kali akan menjelma menjadi watak, dan watak inilah yang akhirnya mengantarkan kita kepada nasib. Jadi nasib kita, kita sendirilah yang menentukan. Nasib
kita ada di tangan kita.
sebuah kisah untuk mencoba mengkiaskan jawaban atas pertanyaan diatas …?
Dahulu, ada seorang jenderal dari negeri Tiongkok kuno yang mendapat tugas untuk memimpin pasukan melawan musuh yang jumlahnya sepuluh kali lipat lebih banyak. Mendengar kondisi musuh yang tak seimbang, seluruh prajuritnya gentar, kalau-kalau mereka akan menderita kekalahan.
Dalam perjalanan menuju medan perang, sang Jenderal berhenti di sebuah altar vihara. Ia melakukan sembahyang dan berdoa meminta petunjuk para dewa. Sedangkan rajuritnya menanti di luar vihara dengan harap-harap cemas. Tak lama kemudian, sang jenderal keluar dari vihara.Ia berteriak pada seluruh pasukannya, ‘Kita telah mendapat petunjuk dari langit’. Lalu ia mengeluarkan koin emas simbol kerajaan dari sakunya. Sambil mengacungkan koin itu ke udara ia berkata, ‘Sekarang, kita lihat apa kata nasib. Mari kita adakan toss. Bila kepala yang muncul maka kita akan menang. Tapi bila ekor yang muncul, kita akan kalah. Hidup kita tergantung pada ‘. Jenderal lalu melempar koin emas itu ke udara. Koin emas pun berputar-putar di udara. Lalu jatuh berguling-guling ditanah. Seluruh pasukan mengamati apa yang muncul. Setelah agak lama menggelinding ke sana-kemari, koin itu terhenti. Dan yang muncul adalah KEPALA. Kontan seluruh pasukan berteriak kesenangan. ‘Hore! Kita akan menang. Nasib berpihak pada kita! Ayo, serbu dan hancurkan musuh. Kemenangan sudahlah pasti.’ Dengan penuh semangat sang Jenderal dan pasukannya bergerak menuju medan perang. Pertempuran berlangsung sangat sengit. Dengan bekal keyakinan dan tekad baja akhirnya musuh yang tak terhingga banyaknya dapat dikalahkan. Jenderal dan seluruh pasukannya betul-betul senang. Seorang prajurit berkata,’Sudah kehendak langit, maka tak ada yang bisa mengubah nasib’.Sesampai di ibu kota mereka disambut meriah oleh seluruh penduduk. Raja pun terkagum-kagum mendengar kisah peperangan yang dahsyat itu. Beliau bertanya pada sang Jenderal, bagaimana ia mampu mengobarkan semangat pasukannya hingga begitu gagah berani. Sang Jenderal kemudian menyerahkan koin emasnya pada Raja sambil berkata, ‘Paduka, inilah yang memberikan mereka nasib baik’. Raja menerima dan mengamati koin emas itu yang ternyata kedua sisinya bergambar KEPALA.
sahabatku semua yang dirahmati Allah, tentunya engkau tahu ayat ini ..
لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِّن بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللّهِ إِنَّ اللّهَ لاَ يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُواْ مَا بِأَنْفُسِهِمْ وَإِذَا أَرَادَ اللّهُ بِقَوْمٍ سُوءاً فَلاَ مَرَدَّ لَهُ وَمَا لَهُم مِّن دُونِهِ مِن وَالٍ
baginya (setiap manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya secara bergiliran di depan dan di belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah.sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tidak ada yang dapat menolaknya. Sekali-kali tidak ada pelindung bagi mereka selain dia.
Allah akan mengubah nasib ketika kita berusaha maksimal untuk mewujudkan keinginan kita. Berusaha mengubah hal yang tidak mungkin menjadi mungkin. karena rizki dan pertolongan Allah datang dari tempat yang tidak kita duga-duga.
ya to tidak… ?
lalu apakah rejeki yang sudah ditetapkan bisa berubah ?
rejeki memang sudah ditetapkan jauh sebelum kita dilahirkan, tapi kan sejatinya kita gak tahu apakah kita ditetapkan jadi orang yang ber Rezeki besar to yang ber Rejeki kecil ya to tidak ? “Rezeki sudah ditetapkan oleh Allah, bukan pada jumlahnya, tapi pada caranya.” Yang rajin akan kaya, yang malas akan miskin. Nasib tergantung pada upaya. Jika upaya kita baik, nasib kita baik. Orang yang menyalahkan nasibnya yang buruk kepada orang lain dan keadaan, akan semakin diburukkan hidupnya, agar dia sadar bahwa nasib adalah tanggung jawab pribadi.
mengenai rizki, jodoh, ajal, dll, itu sudah ditentukan, namun ditentukannya itu adalah dg ketentuan bijaksana, seseorang ditentukan rizkinya sekian, namun bila ia berusaha maka rizkinya sekian, bila ia lebih giat maka rizkinya sekian, bila ia selalu dijalan yg halal maka rizkinya sekian, demikian pula jodoh, bila ia tak mencari maka jodohnya si fulanah saat ia usia sekian, bila ia mencari wanita baik baik maka ia akan menikah dg si fulanah saat usia sekian, dg anak anak sekian.. (Mu’tashar Almukhtashar Juz 2 hal 318).
mirip dg misalnya seorang pembuat mobil, ia tentunya menentukan segalanya, mobil ini bila dipakai dg apik maka bertahan sekian tahun, bila dipakai terus tanpa perawatan maka akan hancur dalam sekian tahun, bila dibentur dg kekuatan sekian maka tak akan bisa kembali normal selamanya, dan demikian dan demikian, dan tentunya Ketentuan Allah swt lebih sempurna dan detail.
sungguh tiada kebijaksanaan melebihi kebijaksanaan Nya swt. dan tak lepas segala sesuatu dari ketentuan Nya swt.
<sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka.
Ada pendapat orang seperti ini !!
Bisakah mengubah  takdir? Banyak orang malas yang menjadikan takdir sebagai dalih atas kemalasannya. Padahal, takdir itu bisa diubah. ‘Memang, tidak semua takdir bisa diubah’. Misalnya, jika kita ditakdirkan sebagai seorang laki-laki, tidak bisa diubah menjadi seorang perempuan ( walaupun ada yang merubah dari laki-laki jadi perempuan ini bukan merubah takdir tapi mendustai takdir).,
Ada pendapat lain seperti ini.
Takdir telah ditetapkan sempurna oleh Allah, baik itu takdir baik maupun takdir yang buruk. Jika ada perubahan, misalnya sekarang saya miskin lalu sembari ikhtiar  kemudian menjadi kaya, hal ini bukan takdirku yang berubah, tapi keadaan/nasibku yang berubah (QS13:11), dari keadaan miskin ke keadaan kaya. Dan perubahan keadaan/nasib ini adalah jalan takdir yang memang sudah ditetapkan demikian.
Ada pendapat lain seperti ini.
مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ فِي الْأَرْضِ وَلا فِي أَنْفُسِكُمْ إِلَّا فِي كِتَابٍ مِنْ قَبْلِ أَنْ نَبْرَأَهَا إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ) (الحديد:22)
Artinya: “Tiada sesuatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Luhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” (Qs. 57:22)
Semua takdir telah Allah tulis 50 ribu tahun sebelum langit dan bumi diciptakan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
كَتَبَ اللَّهُ مَقَادِيرَ الْخَلَائِقِ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ بِخَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ ، قَالَ : وَعَرْشُهُ عَلَى الْمَاءِ
Artinya: “Sesungguhnya Allah telah menulis taqdir semua makhluk 50 ribu tahun sebelum langit dan bumi diciptakan, dan Arsy-Nya berada di atas air.” (HR. Muslim)
Jadi Allahlah yang telah menciptakan kita dan semua tingkah laku kita, yang menciptakan semua sebab dan akibatnya.
Adapun hadist yang berbunyi:
(لَا يَرُدُّ الْقَدَرَ إِلَّا الدُّعَاءُ)
Artinya: “Tidak menolak takdir kecuali doa.” (HR. Ahmad)
meskipun hadist ini lemah, Seandainya hadist ini shahih, maka bukanlah yang dimaksud bahwasanya kita bisa keluar dari takdir Allah, atau bisa melawan dan menghindar dari takdir Allah. Karena doa kita itu sendiri juga bagian dari takdir Allah. Dialah Allah yang mentakdirkan kita berdoa, sehingga dengan doa kita Allah mencegah musibah dari kita. Dengan kata lain, kita menolak takdir Allah, dengan takdir Allah.
Sebagaimana kita ingin menghilangkan sakit dengan obat, menghilangkan kemiskinan dengan bekerja. Ini bukan berarti kita bisa keluar dari takdir Allah, karena obat dan bekerjanya kita juga bagian dari takdir Allah itu sendiri, sembuh dan kayanya kita juga takdir Allah. Jadi kita keluar dari takdir Allah, dengan takdir Allah, menuju takdir Allah yang lain.
jadi dalam kata lain takdir itu bisa berubah ke takdir yang lain karena takdir yang telah Allah tentukan,,
sahabatku yang dirahmati Allah, mengupas ayat yang telah kita sebutkan diatas
لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِّن بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللّهِ إِنَّ اللّهَ لاَ يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُواْ مَا بِأَنْفُسِهِمْ وَإِذَا أَرَادَ اللّهُ بِقَوْمٍ سُوءاً فَلاَ مَرَدَّ لَهُ وَمَا لَهُم مِّن دُونِهِ مِن وَالٍ ١١
<
baginya (setiap manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya secara bergiliran di depan dan di belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah.sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tidak ada yang dapat menolaknya. Sekali-kali tidak ada pelindung bagi mereka selain dia.
lahū mu‘aqqibātun
(baginya [setiap manusia] ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya secara bergiliran), yakni malaikat-malaikat yang saling bergiliran. Malaikat malam bergiliran dengan malaikat siang dan malaikat siang bergiliran dengan malaikat malam.
mim baini yadaihi wa min khalfihī yahfazhūnahū min amrillāh, innallāha lā yughayyiru mā bi qaumin
(di depan dan di belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum), yakni ketenteraman dan kenikmatan yang ada pada suatu kaum.
hattā yughayyirū mā bi aηfusihim
(sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka) dengan cara tidak bersyukur.
wa idzā arādallāhu bi qaumiη sū-an
(dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum) dengan cara menimpakan azab dan kehancuran.
fa lā maradda lahū
(maka tidak ada yang dapat menolaknya), yakni menolak ketentuan Allah terhadap mereka. wa mā lahum (sekali-kali tidak ada bagi mereka), yakni bagi orang-orang yang hendak dibinasakan Allah itu.
miη dūnihī
(selain dia), yakni selain Allah ta‘ala.
miw wāl
(pelindung), yakni pembela dari azab Allah ta‘ala.Menurut satu pendapat, tempat berlindung untuk perlindungan mereka.
sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka
kalimat ini memberikan kita motivasi untuk terus maju tanpa ragu dan tanpa takut.. Karena kunci sukses berasal dari diri kita sendiri..
Setiap orang pasti punya impian, entah itu mimpi jadi orang kaya, jadi dokter atau bahkan mimpi menjadi seorang presiden. Namun tidak setiap orang berusaha keras untuk meraih mimpi, menjadikan mimpi menjadikan kenyataan. Butuh kerja keras dan usaha yang sungguh sungguh untuk membuatnya jadi nyata. Anda boleh saja bermimpi dan memang dianjurkan untuk mempunyai impian, karena dengan impian itu kita punya harapan, dengan harapan itu kita bisa punya tujuan hidup. Bayangkan jika kita tidak ada tujuan hidup, mungkin kita akan melakukan bunuh diri. Ada seseorang yang menginginkan dirinya menjadi kaya, namun dia tidak berusaha dengan sungguh sungguh untuk mendapatkannya, yaitu hanya dengan berpangku tangan dan berharap suatu saat aka nada pekerjaan yang bagus baginya atau bahkan ada yang berharap kaya dari nomer togel.
“dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tidak ada yang dapat menolaknya. Sekali-kali tidak ada pelindung bagi mereka selain dia.
” kalimat ini memberi tahu kita untuk tidak hanya berusaha tapi kita juga harus berdoa, karena sesuai yang di sebutkan di atas, Pelindung manusia hanya Allah.. oleh karena itu mulai hari ini, detik ini, hilangkanlah rasa mudah menyerah, rasa tidak butuh kepada Allah, karena Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum jika kaum itu tidak merubahnya sendiri..
lalu setelah membaca kajian yang diatas apa yang harus kita upayakan agar kehidupan kita selalu baik
Yang pertama Yaitu dengan berdo’a.
Bersabda Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam:
“Tidak ada yang dapat menolak taqdir (ketentuan) Allah ta’aala selain do’a. Dan Tidak ada yang dapat menambah (memperpanjang) umur seseorang selain (perbuatan) baik.”(HR Tirmidzi 2065)
Hadits dari Imam Turmudzi dan Hakim, diriwayatkan dari Abdullah bin Umar, bahwa Nabi SAW Bersabda :
“Barangsiapa hatinya terbuka untuk berdo’a, maka pintu-pintu rahmat akan dibukakan untuknya. Tidak ada permohonan yang lebih disenangi oleh Allah daripada permohonan orang yang meminta keselamatan. Sesungguhnya do’a bermanfa’at bagi sesuatu yang sedang terjadi dan yang belum terjadi. Dan tidak ada yang bisa menolak taqdir kecuali do’a, maka berpeganglah wahai hamba Allah pada do’a”. (HR Turmudzi dan Hakim)
Yang kedua Yaitu Bersedekah.
Rasulullah SAW pernah bersabda : “Silaturrahmi dapat memperpanjang umur dan sedekah dapat merubah taqdir yang mubram” (HR. Bukhari, Muslim, at-Tirmidzi, Imam Ahmad).
Yang ketiga yaitu Bertasbih.
Ada hadits yang diriwayatkan dari Sa’ad Ibnu Abi Waqosh, Rasulullah bersabda :“Maukah kalian Aku beritahu sesuatu do’a, yang jika kalian memanfa’atkan itu ketika ditimpa kesedihan atau bencana, maka Allah akan menghilangkan kesedihan itu?  Para sahabat menjawab : “Ya, wahai Rasululullah, Rasul bersabda “Yaitu do’a “Dzun-Nun : “LA ILAHA ILLA ANTA SUBHANAKA INNI KUNTU MINADH-DHOLIMIN” (Tidak ada Tuhan selain Engkau, maha suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk diantara orang-orang yang dholim”). (H.R. Imam Ahmad, At-Turmudzi dan Al-Hakim).
Yang keempat yaitu Bershalawat
ada sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ubay Ibnu Ka’ab, bahwa ada seorang laki-laki telah mendedikasikan semua pahala sholawatnya untuk Rasulullah SAW, maka Rasul berkata kepada orang tersebut : “Jika begitu lenyaplah kesedihanmu, dan dosamu akan diampuni” (H.R Imam Ahmad At-Tabroni)
Yang kelima yaitu terus berihktiar terus memperbaiki kualitas diri dan kehidupan kita,
insyaAllah, Allah akan mengabulkan segala permintaan hambanya bagi mereka yang mau bersungguh-sungguh dalam menggapai, Man Jadda WaJada” yang artinya “Barangsiapa bersungguh-sungguh pasti akan mendapatkan hasil.
sahabatku yang baik hatinya
memang dalam konteks sesungguhnya merubah kebiasaan itu tidak mudah, banyak orang mudah menyalahkan nasib, menyalahkan Allah atas nasib buruk yang dideritanya, sungguh orang ini adalah orang-orang yang jauh dari rahmat Allah, Allah itu maha kaya, tidakkah kau tahu itu ? kenapa tidak meminta kepadanya dengan sungguh-sungguh..
ada pula yang sudah bekerja keras membanting tulang, malam dijadikan siang, tapi kenapa nasibnya gak berubah-berubah tetap saja miskin, nah inilah yang harus kita cermati.. pasti ada yang salah dalam langkah ihtiar kita, kerja yang terbaik itu apakah kerja keras to kerja cerdas ? to gabungan keduanya ?
kerja keras itu sudah baik, namun alangkah lebih baik lagi jika diimbangi dengan kerja cerdas, lalu bagaimana agar kita menjadi cerdas? jawabnya dengan belajar, untuk apa kita belajar ? untuk mendapatkan ilmu. dengan apa kita bisa mendapatkan ilmu ? ilmu dapat didapatkan jika kita mau berfikir sungguh-sungguh untuk mengapainya..
itulah kenapa Allah menciptakan Akal, agar manusia itu mau berfikir mengupayakan yang terbaik bagi kehidupannya, bukankah itu takdir Allah? ya memang itu sudah takdir, tapi manusia sendirilah yang menentukan baik buruknya dengan akalnya tentunya juga atas kehendak Allah, karena manusia itu lemah tanpa daya dan upaya kecuali allah ridho terhadapnya..
“Hanyalah orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran” (Ar-Rad:19).
dengan akal kita dapat merenungi ayat-ayat Allah maupun hadist-hadist nabi yang menerangkan itu semua, kita ambil dalilnya lalu kita berfikir mengenai dalil tersebut, tidak serta merta mendahulukan akal manusia yang sejati mempunyai batas, Karena pada dasarnya Allah menciptakan akal pada manusia berbatas sesuai dengan kemampuan yang ada dalam akal itu sendiri dimana akal itu difungsikan. setiap orang yang mendahulukan akalnya atau akal orang lain daripada syariat Allah adalah kebingungan dan kesesatan, yang pasti fungsi akal bukan untuk mengkaji ataupun berpikir kepada apa yang ada di luar batas kemampuan dari akal tersebut, tapi Allah menciptakan akal pada manusia juga untuk membedakan bahwa manusia begitu tinggi derajatnya dari makhluk Allah yang lain, dan akal itu berfungsi untuk berpikir bahwa alam ini ada karena adanya yang menciptakan yaitu Allah Swt, dan fungsi akal itu juga manusia berpikir dan bersyukur atas apa yang ada dan menjadi rahmat bagi manusia itu sendiri.
makanya orang yang berilmu (berAKAL) itu Allah berikan beberapa derajat kemulian terhadapnya,
sahabatku yang baik hatinya
Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang gaib; tak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lohmahfuz).(Al-An’am-59)
kita memang diharuskan start action (ihtiar), kita tidak bisa hanya berdoa saja ( tawakkal) dan berpangku tangan saja apalagi hanya bermimpi  . Makna doa itu sendiri adalah berusaha, jadi salah kaprah kalo ada orang berdoa saja dan tidak berusaha.
Orang yang hanya bermimpi saja cenderung malas, hanya akan mengharapkan bantuan dari orang lain dan. Uang tidak akan datang dengan sendirinya, dengan kita hanya berpangku tangan. Memang segala sesuatu telah diatur oleh allah, namun allah juga benci kepada orang yang hanya berpangku tangan saja. Uang tidak akan pernah jatuh dari langit begitu saja tanpa kita berusaha, betul tidak ?
sifat malas inilah yang harus dirubah.. merubah sifat malas yang sering melanda manusia yang sering dijadikan dalih bahwa memang sudah dari sananya” padahal Allah tidak menyukai orang yang bersifat malas…!! berarti menyalahi apa yang sebenarnya Allah anjurkan ya gak kawan ? kan malas, tak mau berusaha, berpangku tangan, kok pengen jadi orang kaya ?
padahal Allah tidak menyukai orang yang malas dan tak mau berusaha apalagi mudah berputus asa
Bagi kita yang kini telah terlanjur tenggelam dalam arus modernisasi, arus ekonomi neo liberal dengan segala manifestasinya, saatnya kini berada di simpang jalan, ada pilihan-pilihan buruk ada pula pilihan terbaik, ada kesempatan memilah dan memilih yang terbaik, dan ini semuanya tergantung niat kita memperjuangkan keberdayaan kita sebagai umat manusia, sebagai hamba Allah yang patuh dan taat terhadap segala perintahNYA. Memang pilihan ini memerlukan perjuangan serius untuk berubah, bukan langkah setengah-setengah, bukan pula dengan keragu-raguan. Sebagaimana ummat Islam yang diharuskan oleh Allah untuk masuk kedalam ajaran Islam secara keseluruhan (kaffah). Konsep ideal menjemput rezeki bukanlah sesuatu yang sulit digapai, persoalannya terpulang kepada niat serta kesungguhan hati untuk memperjuangkan yang benar adalah benar dan yang salah adalah salah. Jadi kita tak perlu pesimis, miris atau tidak yakin dengan upaya kita melakukan reposisi di segala bidang, khususnya menjemput rezeki. Apabila tata nilai yang berlaku saat ini sangat jauh dari aturan Allah, maka hendaknya kita bisa mengubahnya dengan sebuah proses “pemupukan” idealisme yang terus menerus. Sehingga bukan pada tempatnya lagi kita berfikir pragmatis sekedar uang dan hidup, akan tetapi memandang jauh kedepan dengan misi-misi yang lebih baik. betul tidak kawan ?
Katakanlah: “Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan oleh Allah bagi kami. Dialah Pelindung kami, dan hanyalah kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal.” (At-Taubah:51)
sesorang bertanya kepada habib munzir almusyawa
semua manusia sudah ditetapkan oleh Allah SWT pada usia2 berapa kita akan wafat sementara kita sendiri tidak mengetahuinya yang ingin saya tanyakan kepada Habib yaitu , apakah cara wafatnya manusia jg Allah yang menentukan,misalnya seseorang itu ditakdirkan Allah wafat dalam kecelakaan,atau wafatnya karna sakit,atau wafatnya digantung seperti Sadam Hussein dll ?pertanyaan kedua adalah apakah seseorang itu menjadi jahat atau baik juga Allah yng menentukan?misalnya seseorang selama hidupnya selalu berbuat jahat dan sebelum taubat sudah wafat apakah jalan hidupnya menjadi jahat tersebut sudah Allah yang menentukan?apakah seseorang berbuat jahat Allah yang menentukan?misalnya seperti Bush selalu berbuat jahat kepada muslimin
maka apa jawaban habib munzir
Cahaya kemuliaan hidayah dan kasih sayang Nya semoga selalu menerangi anda dan keluarga dalam keridhoan Nya,
saudaraku yg kumuliakan, Allah Maha Tahu apa yg akan terjadi pada makhluk Nya,
dan Allah Maha Menentukan setiap takdir hamba Nya, apakah dalam neraka, atau dalam sorga, apakah miskin atau kaya, apakah hina atau mulia, apakah jahat atau shalih,
namun manusia diberi kebebasan untuk berbuat, dan perbuatan manusia itu bisa saja merubah takdirnya, dan takdir Allah swt ini bisa saja berubah dan tidak selamanya baku.
sebagaimana contohnya anda memiliki kolam ternak ikan, anda telah memastikan pengaturan dan nasib ikan itu, dalam 3 bulan anda menjualnya ke pasar, anda memberinya makan setiap pk 7 pagi (misalnya), anda memberinya vitamin setiap minggu, anda memindahkannya ke kolam lain setiap 2 minggu.
hal hal semacam itu lumrah saja, dan takdir ikan itu ditangan anda (dari Allah yg memasrahkannya ketangan anda).
namun bisa bisa saja anda merubah keputusan dan mengambil ikan itu beberapa untuk dimasak sendiri, boleh saja anda memindahkan satu diantaranya untuk di taruh di aquarium di kamar anda.
kesimpulannya bahwa anda memiliki hak penuh untuk berbuat apa saja pada ikan ikan anda, dan semua keputusan nasib ikan itu terserah anda, bila anda memutuskannya untuk dibuang esok maka tentunya akan terjadi,
namun bila anda memutuskannya dijual esok, lalu esok anda membatalkannya maka boleh boleh saja dan itu sangat mungkin terjadi, namun ikan itu tak punya hak menentukan nasibnya sendiri.
nah.. demikianlah kita dimata Allah swt, kita boleh beramal namun tetap kita tak berhak menentukan nasib sendiri dan memastikan keinginan kita, namun Dia Yang Maha Penyantun memberi hak kepada kita dg berubahnya takdir bila kita berdoa dan meminta kepada Nya,
namun sesekali bukan kewajiban Nya untuk mesti taat pada doa kita
kita bukan Jabriyah yg mengatakan bahwa Allah tidak menentukan apa apa atas nasib kita, terserah kita sepenuhnya, faham ini sesat karena ia telah menafikan hak Allah atas ciptaan Nya.
kita bukan pula Qadariyah yg mengatakan semua kita ini hanya boneka Allah, semua sudah ditentukannya dan kita hanyalah wayang wayang mainan yg tdk bisa apa apa.
kita diantara keduanya, yaitu : Dia maha Menentukan segala galanya, namun ketentuan Nya dapat berubah bila Dia menghendaki, dan doa kita bisa pula merubah ketentuan Nya, dengan panjangnya usia, meluasnya rizki, selama hal itu dikehendaki Nya .
sahabatku yang dirahmati Allah,
salah satu kemunduran umat Islam, adalah menghindari Takdir, bukan menghadapinya. Kalau ingin kaya, aturannya bekerja keras, bukan diam atau malas-malasan, sementara kita lebih banyak bermalas-malasan, wajar kalau tidak kaya. Orang yang menghadapi takdir adalah mereka yang bekerja keras, sedangkan yang menghindari adalah mereka yang bermalas-malasan. Jadi,memang benar kalau segala yang baik itu datangnya dari Allah, karena Dia sudah menentukan segala sesuatunya dengan baik, kalau kita mengikuti dan memahami aturan-aturan yang ada, kita akan menemukan takdir yang baik. Sementara segala macam bencana, kecelakaan pada dasarnya memang hasil perbuatan dan kelalaian manusia juga. Contoh, banjir bandang, logikanya, banjir tersebut tidak perlu terjadi,jika hutan-hutan yang ada mampu menahan dan menyerap air tersebut. Tapi, karena hutan tersebut gundul, mengalirlah air tersebut tanpa hambatan, terjadilah banjir bandang. Siapakah yang menggundulinya ? Manusia juga. Jadi, bentuk “teguran” yang terjadi, biasanya sesuai atau akibat dari apa yang dilakukan oleh manusia.
dan campur tangan Allah di dunia ini, “diwakili” oleh ketentuan yang sudah Dia gariskan (ditakdirkan). Bagaimanapun jalan kita, kita terikat oleh ketentuan tersebut. Namun, kita pun dibekali akal untuk memahami aturan-aturan tersebut, sehingga ketika kita memutuskan untuk melakukan sesuatu, kita tidak bertindak bodoh dan celaka karena melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan ketentuan
lalu apa kesimpulannya, anda simpulkan sendiri saja, saya rasa sudah jelas..
jika anda tanya pendapat saya; saya akan jawab. “takdir itu bisa berubah”
sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka,
bagaimana tanggapan sdr/i ?

Thursday, March 7, 2013

BERJILBAB YANG BENAR DAN BERJILBAB YANG SALAH


Berbagai model jilbab jaman sekarang beraneka ragam dan sangat menarik, namun benarkah menurut syariat dalam islam? Berikut ini adalah Syarat menggunakan jilbab yang benar dalam syariat islam.
1. Menutupi aurat. Aurat wanita adalah seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan sampai pergelangan tangannya.
2. Tidak menonjolkan akan memperlihatkan bentuk tubuhnya.
3. Kainnya harus tebal, tidak tipis dan tidak tembus pandang sehingga menampakkan kulit tubuh
4. Tidak menyerupai pakaian laki-laki
5. Tidak menyerupai pakaian wanita kafir
6. Bukan pakaian untuk mencari popularitas


Gambar berjilbab yang benar dan salah serta sebabnya
1. Cara berjilbab yang benar




2. Cara berjilbab yang salah





Sumber : Myquran.org 

Wednesday, March 6, 2013

Arti dan Makna Dibalik Lagu LIR ILIR


Lir ilir lir ilir tandure wong sumilir
Tak ijo royo royo
Tak sengguh penganten anyar
Bocah angon bocah angon penekno blimbing kuwi
Lunyu lunyu penekno kanggo mbasuh dodotiro
Dodotiro dodotiro kumintir bedah ing pinggir
Dondomono jrumatono kanggo seba mengko sore
Mumpung padang rembulane
Mumpung jembar kalangane
Yo surak’0 surak hiyo
  • Makna yang terkandung lagu di atas adalah sbb:
  1. Lir-ilir, Lir-ilir (Bangunlah, bangunlah)
  2. Tandure wus sumilir (Tanaman sudah bersemi)
  3. Tak ijo royo-royo (Demikian menghijau)
  4. Tak sengguh temanten anyar (Bagaikan pengantin baru)
Makna: Sebagai umat Islam kita diminta bangun. Bangun dari keterpurukan, bangun dari sifat malas untuk lebih mempertebal keimanan yang telah ditanamkan oleh Alloh dalam diri kita yang dalam ini dilambangkan dengan Tanaman yang mulai bersemi dan demikian menghijau. Terserah kepada kita, mau tetap tidur dan membiarkan tanaman iman kita mati atau bangun dan berjuang untuk menumbuhkan tanaman tersebut hingga besar dan mendapatkan kebahagiaan seperti bahagianya pengantin baru.
  1. Cah angon, cah angon (Anak gembala, anak gembala)
  2. Penekno Blimbing kuwi (Panjatlah (pohon) belimbing itu)
  3. Lunyu-lunyu penekno (Biar licin dan susah tetaplah kau panjat)
  4. Kanggo mbasuh dodotiro (untuk membasuh pakaianmu)
Makna: Disini disebut anak gembala karena oleh Alloh, kita telah diberikan sesuatu untuk digembalakan yaitu HATI. Bisakah kita menggembalakan hati kita dari dorongan hawa nafsu yang demikian kuatnya? Si anak gembala diminta memanjat pohon belimbing yang notabene buah belimbing bergerigi lima buah. Buah belimbing disini menggambarkan lima rukun Islam. Jadi meskipun licin, meskipun susah kita harus tetap memanjat pohon belimbing tersebut dalam arti sekuat tenaga kita tetap berusaha menjalankan Rukun Islam apapun halangan dan resikonya. Lalu apa gunanya? Gunanya adalah untuk mencuci pakaian kita yaitu pakaian taqwa.
  1. Dodotiro, dodotiro (Pakaianmu, pakaianmu)
  2. Kumitir bedah ing pinggir (terkoyak-koyak dibagian samping)
  3. Dondomono, Jlumatono (Jahitlah, Benahilah!!)
  4. Kanggo sebo mengko sore (untuk menghadap nanti sore)
Makna: Pakaian taqwa kita sebagai manusia biasa pasti terkoyak dan berlubang di sana sini, untuk itu kita diminta untuk selalu memperbaiki dan membenahinya agar kelak kita sudah siap ketika dipanggil menghadap kehadirat Alloh SWT.
  1. Mumpung padhang rembulane (Mumpung bulan bersinar terang)
  2. Mumpung jembar kalangane (mumpung banyak waktu luang)
  3. Yo surako surak iyo!!! (Bersoraklah dengan sorakan Iya!!!)
Makna: Kita diharapkan melakukan hal-hal diatas  ketika kita masih sehat (dilambangkan dengan terangnya bulan) dan masih mempunyai banyak waktu luang dan jika ada yang mengingatkan maka jawablah dengan Iya!!!…… Lir ilir, judul dari tembang di atas. Bukan sekedar tembang dolanan biasa, tapi tembang di atas mengandung makna yang sangat mendalam. Tembang karya Kanjeng Sunan ini memberikan hakikat kehidupan dalam bentuk syair yang indah. Carrol McLaughlin, seorang profesor harpa dari Arizona University terkagum kagum dengan tembang ini, beliau sering memainkannya. Maya Hasan, seorang pemain Harpa dari Indonesia pernah mengatakan bahwa dia ingin mengerti filosofi dari lagu ini. Para pemain Harpa seperti Maya Hasan (Indonesia), Carrol McLaughlin (Kanada), Hiroko Saito (Jepang), Kellie Marie Cousineau (Amerika Serikat), dan Lizary Rodrigues (Puerto Rico) pernah menterjemahkan lagu ini dalam musik Jazz pada konser musik “Harp to Heart“.
Apakah makna mendalam dari tembang ini? Mari kita coba mengupas maknanya
Lir-ilir, lir-ilir tembang ini diawalii dengan ilir-ilir yang artinya bangun-bangun atau bisa diartikan hiduplah (karena sejatinya tidur itu mati) bisa juga diartikan sebagai sadarlah. Tetapi yang perlu dikaji lagi, apa yang perlu untuk dibangunkan?Apa yang perlu dihidupkan? hidupnya Apa ? Ruh? kesadaran ? Pikiran? terserah kita yang penting ada sesuatu yang dihidupkan, dan jangan lupa disini ada unsur angin, berarti cara menghidupkannya ada gerak..(kita fikirkan ini)..gerak menghasilkan udara. ini adalah ajakan untuk berdzikir. Dengan berdzikir, maka ada sesuatu yang dihidupkan.
tandure wus sumilir, Tak ijo royo-royo tak senggo temanten anyar. Bait ini mengandung makna kalau sudah berdzikir maka disitu akan didapatkan manfaat yang dapat menghidupkan pohon yang hijau dan indah. Pohon di sini artinya adalah sesuatu yang memiliki banyak manfaat bagi kita. Pengantin baru ada yang mengartikan sebagai Raja-Raja Jawa yang baru memeluk agama Islam. Sedemikian maraknya perkembangan masyarakat untuk masuk ke agama Islam, namun taraf penyerapan dan implementasinya masih level pemula, layaknya penganten baru dalam jenjang kehidupan pernikahannya.
Cah angon cah angon penekno blimbing kuwiMengapa kok “Cah angon” ? Bukan “Pak Jendral” , “Pak Presiden” atau yang lain? Mengapa dipilih “Cah angon” ? Cah angon maksudnya adalah seorang yang mampu membawa makmumnya, seorang yang mampu “menggembalakan” makmumnya dalam jalan yang benar. Lalu,kenapa “Blimbing” ? Ingat sekali lagi, bahwa blimbing berwarna hijau (ciri khas Islam) dan memiliki 5 sisi. Jadi blimbing itu adalah isyarat dari agama Islam, yang dicerminkan dari 5 sisi buah blimbing yang menggambarkan rukun Islam yang merupakan Dasar dari agama Islam. Kenapa “Penekno” ? ini adalah ajakan para wali kepada Raja-Raja tanah Jawa untuk mengambil Islam dan dan mengajak masyarakat untuk mengikuti jejak para Raja itu dalam melaksanakan Islam.
Lunyu lunyu penekno kanggo mbasuh dodotiro. Walaupun dengan bersusah payah, walupun penuh rintangan, tetaplah ambil untuk membersihkan pakaian kita. Yang dimaksud pakaian adalah taqwa. Pakaian taqwa ini yang harus dibersihkan.
Dodotiro dodotiro, kumitir bedah ing pinggir. Pakaian taqwa harus kita bersihkan, yang jelek jelek kita singkirkan, kita tinggalkan, perbaiki, rajutlah hingga menjadi pakain yang indah ”sebaik-baik pakaian adalah pakaian taqwa“.
dondomono jlumatono kanggo sebo mengko sore. Pesan dari para Wali bahwa suatu ketika kamu akan mati dan akan menemui Sang Maha Pencipta untuk mempertanggungjawabkan segala perbuatanmu. Maka benahilah dan sempurnakanlah ke-Islamanmu agar kamu selamat pada hari pertanggungjawaban kelak.
Mumpung padhang rembulane, mumpung jembar kalangane. Para wali mengingatkan agar para penganut Islam melaksanakan hal tersebut ketika pintu hidayah masih terbuka lebar, ketika kesempatan itu masih ada di depan mata, ketika usia masih menempel pada hayat kita.
Yo surako surak hiyo. Sambutlah seruan ini dengan sorak sorai “mari kita terapkan syariat Islam” sebagai tanda kebahagiaan. Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu (Al-Anfal :25)

Download instrumental lagu Lir ilir : http://mp3skull.com/mp3/lir_ilir_instrumental.html
Semoga artikel ini bermanfaat buat sahabatn semua
Artikel ini diambil dari berbagai sumber dan melalui beberapa editing, Apabila ada kesalahan Saya. mohon maaf yang sebesar-besarnya (Saya juga manusia yang ta’ pernah luput dari salah & dosa)

Saturday, March 2, 2013

Roy, lajang 23 tahun yang sukses punya 6 perusahaan di Surabaya


Roy, lajang 23 tahun yang sukses punya 6 perusahaan di Surabaya










Menjadi pengusaha sukses, apalagi di usia yang sangat muda jelas butuh kerja ekstra keras dan semangat pantang menyerah. Kerja keras tak selalu membuahkan hasil. Namun, tidak harus berputus asa, karena dunia bisnis bak misteri yang harus dipecahkan.

Masa remaja selalu identik dengan kesenangan dan foya-foya, apalagi jika menjadi anak dari orang yang bergelimang harta. Kerja keras hanya menjadi nomor sekian, karena yang utama gengsi sebagai remaja yang tumbuh di kota besar. Kehidupan fantastis ala kota besar menjadi surga bagi anak-anak keluarga mapan.

Namun, anggapan seperti ini, tidak berlaku bagi Roy Agustinus. Pemuda kelahiran 30 Agustus 1989 silam di Kota Surabaya, Jawa Timur ini, justru menghabiskan masa remajanya dengan kerja keras, karena bukan kesenangan yang dia cari, namu bagaimana menjadikan hidup ini memiliki arti. Alhasil, di usianya yang 23 tahun ini, dia berhasil menjadi seorang entepreneur muda yang memimpin enam perusahaan sekaligus.

Diakui oleh alumnus Fakultas Ekonomi Bisnis Manajemen Universitas Ciputra, Surabaya ini, bahwa untuk bisa meraih sukses di usia muda, tidak semudah membalik telapak tangan. Tidak hanya kerja keras, tapi juga semangat pantang menyerah untuk terus berinovasi membangun strategi bisnis baru yang mumpuni.

"Saya bukan anak dari golongan orang-orang mapan. Tapi saya tidak ingin menyerah dengan keadaan, saya terus bekerja keras di usia remaja, agar tidak terus-terusan bergantung dengan orang tua," kata Roy saat mengobrol santai di kantornya Jalan Kenjeran 229, Surabaya, Jumat (1/3).

Roy mengaku, apa yang dia lakukan juga tidak pernah lepas dari sosok kedua orang tuanya yang tak kenal lelah dan pantang menyerah agar anak-anaknya bisa mengenyam pendidikan layak. "Dulu, kehidupan orang tua saya sangat susah. Hanya karena ingin menyekolahkan saya saja, mereka terpaksa membanting tulang, memeras keringat," kenang Roy.

Dan dari kerja keras sang orang tua itulah, Roy mampu menempuh pendidikannya hingga duduk di bangku kuliah. Tapi jangan salah, saat berada di bangku kuliah, pemilik CV Surya Teknokindo Jaya dan PT Mitra Maju ini, tidak pernah membebani kedua orang tuanya. Setelah berhasil lolos mengikuti tes di Universitas Ciputra usai lulus SMA, dia berhasil mendapatkan beasiswa.

Di Universitas Ciputra inilah, kemampuan bisnis Roy mulai ditempa. Medio 2008, meski belum lulus kuliah, lulusan SMA Frateran, Surabaya ini, mencoba peruntungan dengan membuka usaha kuliner french fries bersama rekan-rekannya.

"Saat itu, saya masih semester tiga. Bersama beberapa orang teman, saya membuka bisnis kuliner dengan sistem partnership. Bisnis yang kami kelola itu bernama Royaly Fries," kenang dia lagi.

Berawal dari coba-coba, bisnis yang dikelola Roy ini ternyata sukses. Diapun berkeinginan mengembangkan usahanya tersebut. Tak ingin, mengandalkan di satu usaha, Roy mencoba peruntungan di bisnis lain. Dia tahun 2009, dia mengambil alih bisnis spare part kendaraan milik saudaranya, PT Cahaya Motor Cemerlang.

Rupanya Dewi Fortuna masih menaungi pemuda, yang saat itu usianya masih 20 tahun tersebut. Berkat kerja keras dan kepiawaiannya mengatur strategi bisnis, perusahaan spare part yang dikelolanya itu berkembang pesat.

Berhentikah Roy dengan kesuksesannya itu? Ternyata tidak. Dia terus berinovasi, memutar otaknya untuk meraih sukses yang kali ketiga. Kali ini, hatinya tertambat pada usaha plastik dan usaha di bidang properti yang kemudian dia diberi nama PT Duta Rajawali Perkasa & Investor Properti. 

"Pada tahun 2010, saya merintis bisnis baru lagi. Bisnis itu saya beri nama PT Duta Rajawali Paper Megah, yang bergerak di bidang distribusi kertas," ungkap dia.

Kemudian tahun 2011, dia membuka usaha kuliner untuk kali kedua. Bisnis kuliner di bawah bendera CV Wahana Food Corpora Brand, yang dibuka di beberapa mal di Surabaya itu, diberi nama Korean Street Snack. Selanjutnya, di tahun 2012, dia kembali mendirikan usaha baru lagi, yaitu CV Surya Teknokindo Jaya dan PT Mitra Maju.

Meski telah sukses membangun enam bidang usaha itu, ternyata di balik kesuksesannya itu, Roy juga pernah mengalami kegagalan. Tapi dia tidak menyerah. Kegagalan baginya, adalah jalan menuju sukses. 

"Tak ada satupun manusia di dunia ini bisa menebak masa depan. Dunia bisnis itu seperti teka-teki. Dan untuk memulainya, kita masih harus meraba-raba. Tapi kepastian tidak bisa kita peroleh, jika tidak pernah mencobanya. Kegagalan dalan setiap usaha itu wajar," kata dia santai.

"Yang penting kita jalani dulu apa yang ada di otak kita, jangan berhitung untung-rugi dulu sebelum melangkah. Sebab jika terlalu banyak perhitungan, kita tidak akan pernah bisa melangkah ke depan. Bisnis yang bagus adalah bisnis yang dimulai, bukan ditanyakan," saran Roy.

Roy membagi resep di balik kesuksesannya. Yang pertama yang harus dilakukan oleh calon pengusaha adalah, jika seseorang sudah memiliki modal, yang harus dilakukan adalah menata sistem. Dan menurut Roy, sistem usaha pada dasarnya ada dua jenis, yaitu in business dan on business. 

"In business adalah sistem yang memfokuskan diri pada bidang operasional usaha. Artinya, owner atau pemilik modal, turun langsung mengatur operasional usahanya tersebut," beber dia.

Lalu bagaimana dengan sistem on business? Kata Roy, sistem on business adalah owner hanya memikirkan tentang strategi dan mengelola otaknya untuk mengembangkan bisnisnya melalui kecerdasan. "Owner hanya melihat bisnisnya dari atas, kemudian melakukan pengawasan, memikirkan strategi dan bagaimana rencana jangka panjang."

Dari dua sistem bisnis ini, Roy lebih cenderung memilih sistem usaha dengan menggunakan on business. Karena menurutnya, bisnis dengan sistem on business, si pemilik modal bisa merancang strategi untuk melebarkan sayap bisnisnya. "Dengan on business, keuntungannya tidak hanya didapat dari satu perusahaan saja, tapi bisa didapat dari banyak usaha," katanya.

Tahapan selanjutnya, masih menurut dia, jika usaha sudah berdiri dan beroperasi, maka si pengusaha wajib membangun jaringan kerja atau networking. Hal ini bisa dilakukan dengan cara promosi dan pemasaran produk untuk menjaring konsumen. "Pengusaha harus mampu melihat trend dan kebutuhan pasar. Selanjutnya oportunity, yaitu memanfaatkan peluang bisnis sebaik mungkin," tukasnya.

Jika tidak mampu melihat peluang bisnis, kata Roy, maka buyarlah mimpi-mimpi yang sudah ada di depan mata. "Di dunia ini, tidak ada satupun usaha yang dibangun, bisa sukses dengan cepat. Kesuksesan itu berjalan setapak demi setapak. Kalau pada grafik, bisa kita lihat, jika garis usaha mulai naik, maka akan terus naik dan bahkan bisa booming," sambung dia yakin.

Dan yang terpenting, menurut dia, kunci sukses itu, akan ditemukan jika kita mau bekerja keras pantang menyerah, serta jangan sekali-kali meninggalkan apa yang disebut-sebut sebagai partnership. Sebab, dengan partnership, apalagi dengan latar belakang kemampuan yang berbeda, akan membuat dunia usaha yang dikelola lebih hidup. Maka pengelolaan di internal perusahaan menjadi sangat penting dalam hal ini. Bagaimana seorang pengusaha mampu bekerja sama dan menjalin hubungan baik dengan para karyawan.

"Berpikir dengan banyak kepala itu lebih baik daripada hanya satu kepala. Akan ada banyak ide-ide dan solusi-solusi baru yang lebih segar," pungkas pemuda yang tengah melanjutkan studi pascasarjananya ini.

Biodata:
Nama : Roy Agustinus, S.E
Tempat dan tanggal lahir : Surabaya, 30 Agustus 1989
Branch Office : Jl. Kenjeran 229, Surabaya

Pendidikan :
- 1995: SD Gabriel, Surabaya
- 2001: SMP Angelus Custos, Surabaya
- 2004: SMA Frateran, Surabaya
- 2007: Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Ciputra, Surabaya
- 2013: Melanjutkan pendidikan pascasarjana di UPH, Surabaya

Organisasi: Kompartemen Bina 8 Pengembangan Modal & Perbankan di Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HPMI) BPC Surabaya.

[bal]
http://www.merdeka.com