Saturday, April 16, 2016

Kenapa Setir Mobil di Indonesia berada di kanan?

Mengapa kita (orang Indonesia) berkendara di lajur kiri jalan? Sebelum di jawab, perlu anda ketahui bahwa di dunia terdapat dua aturan/standar dalam berkendara yaitu left-driving countries dan right-driving countries. Perhatikan, jangan sampai kebolak-balik ! Left-driving countries adalah negara yang warga negaranya menggunakan lajur kiri jalan untuk berkendara, sehingga posisi setir/kemudi pada mobil ada disebelah kanan.Contoh paling gampang adalah yang berlaku di Indonesia. Negara lainnya yang menganut sistem yang sama adalah UK, Jepang, Australia, India, Singapura,Malaysia dll.
Sebaliknya, right-driving countries adalah negara yang warga negaranya menggunakan lajur kanan jalan untuk berkendara, sehingga posisi setir/kemudi pada mobil ada disebelah kiri.Contoh : USA, mayoritas negara Eropa (kecuali UK), Cina,dll.
Ada 2 faktor yang kemungkinan berpengaruh besar terhadap gaya berkendara orang Indonesia, yaitu :
1. Mayoritas mobil yang ada di pasaran Indonesia adalah buatan Jepang yang notabene left-driving country…Mobil Eropa kurang laku gan di Indonesia..
2. Posisi Indonesia “terjepit” oleh negara-negara commonwealth (persemakmuran) seperti Australia, Selandia Baru, Singapura, dan Malaysia yang jelas-jelas berkiblat pada UK yang menganut left-driving countries. Hal ini secara tidak langsung berpengaruh terhadap kebiasaan masyarakat dan politik dagang negara kita.
Ternyata, sebenarnya inilah fakta sejarahnya :
Yang pertama, roda lahir di Eropa. Automotif juga lahir di Eropa, dan tentu saja Amerika. Jadi merekalah penentu peraturan pengguna jalan ini pada awalnya. Tapi bukan berarti hanya maunya DLLAJR tiap negara harus jalan begini dan begitu. Rupanya masalah politik juga menentukan. Ini terjadi zaman Perang Napoleon-Inggris. Memang benar sebelum tahun 1794, di Perancis orang berkendara sudah disebelah kanan. Maka ketika Napoleon berkuasa, termasuk daerah jajahannya diperintahkannya berkendara disebelah kanan jalan. Daerah jajahannya di Swiss, Jerman, Italy, Polandia dan Spanyol, ikut disebelah kanan.
Sebaliknya negara musuh Perancis membuat peraturan berkendara disebelah kiri jalan. Mereka adalah Inggris, Hongaria, Rusia dan Portugal. Negara jajahan keduanya di Asia dan Afrika juga mengikuti koloni mereka. India dan Indonesia ketika dijajah Inggris berkendara disebelah kiri jalan. Belanda dijajah Napoleon, makanya berkendara disebelah kanan. Setelah berkuasa lagi di Hindia Belanda, Belanda tidak merubah aturan Inggris tersebut sehingga sampai sekarang Indonesia berkendara disebelah kiri jalan. Inggris tetap berkendara disebelah kiri jalan, termasuk Australia. Amerika Serikat menetapkan peraturannya sendiri. Sejak awal, mereka berkendara disebelah kanan jalan. Seperti disebut diatas peraturan jalan dikanan jalan sudah mantap disejumlah negara Eropah. Ketika Jerman melakukan Aneksasai Austria pada awal tahun 1938, dirubahnya peraturan menjadi jalan kiri.
Ini juga terjadi di Cekoslovakia. Rupanya Hitler Jerman tidak mau ketinggalan. Ketika menaklukan Austria tanggal 12 Maret 1938, segera diperintahkannya pemakai jalan merubah berkendara dari kiri kekanan lagi dalam satu malam. Bisa dibayangkan terjadilah kekacauan karena rupanya trem juga terkena peraturan tersebut. Pada tahun 1939, Ceko dan Honggaria juga harus mengikuti aturan ini. Selain faktor politik, faktor ekonomi juga diperhatikan. Misalnya Swedia pada tahun 1967 merubah aturan jalan rayanya berjalan kesebelah kanan, karena rupanya tidak mau pusing-pusing dan lebih ekonomis, disebabkan Mobil Volvo dan Saab yang laku keras dinegara yang berkendara disebelah kanan. (milis mediacare). Ternyata perbedaan posisi ketika menyetir mobil di beberapa negara memiliki kisah unik yang melatarbelakanginya .
Negara-negara dengan sistem lalu lintas di sisi kiri yang berarti mengemudi dengan stir kanan ternyata asal usulnya berasal dari Inggris. Mengapa demikian? Inti jawabannya sebenarnya karena kebanyakan orang ternyata adalah right-handed (dominan menggunakan tangan kanan dalam aktivitasnya) begitupun dengan ahli pedang dan ksatria di Inggris. Hal ini membuat mereka lebih suka berjalan di sisi kiri agar tangan kanan mereka lebih dekat pada lawan dan pedang di sarungnya jauh dari jangkauan musuh. Umumnya negara-negara koloni Inggris akan mengikuti sistem lalu lintas sisi kiri karena kebiasaan yang dibawa oleh orang Inggris.
Hal di atas ternyata berbeda dengan di Prancis dan Amerika Serikat yang memiliki sistem lalu lintas sisi kanan yang berarti jika kita menyetir di kedua negara tersebut maka kita akan menggunakan stir kiri. Sejarahnya dimulai pada akhir sekitar 1700-an, saat buruh angkut di kedua negara tersebut mengangkut hasil peternakan dalam gerbong besar yang ditarik kuda. Ternyata gerbong tersebut tidak mempunyai tempat duduk untuk pengemudinya sehingga kusir terpaksa duduk di sisi sebelah kiri dari punggung kuda agar dapat menggunakan tangan kanannya untuk memecut kudanya. Duduk di punggung kuda sebelah kiri, secara alamiah kusir dapat melihat tiap gerbong yang berpapasan dari arah berlawanan di sebelah kiri dan memastikan kondisi jalan yang dilalui oleh gerbong. Karena hal tersebut, kusir tetap melaju di sisi kanan jalan.
Nah, bagaimana dengan Indonesia? ternyata pengalaman dijajah oleh Belanda selama 3,5 abad memberikan pengaruh yang besar. Meskipun sistem lalu lintas di Belanda sempat berubah dari sisi kiri, mengikuti sistem di Inggris, menjadi sisi kanan karena sempat dijajah oleh Napoleon, hal itu tidak mengubah kebiasaan awal mereka ketika telah tiba di Indonesia. Inilah sebabnya sampai saat ini ketika menyetir mobil, kita selalu menggunakan stir kanan.

Setelah megetahui sejarahNya
, jangan coba-coba meniru kesatria berkuda pada abad pertengahan sambil mengangkat pedang, karna karna itu berbahaya dan jelas anda akan ditanggkap polisi? heheh

Sunday, April 3, 2016

DAFTAR Lesehan Kopi di YOGYAKARTA


1. Mato Kopi

Di kawasan area Selokan Mataram saya bertandang ke Mato Kopi yang buka 24 jam.  Di sini pengunjung yang kebayakan kalangan mahasiswa sedang asyik menikmati kopi dan berbagai penganan gorengan. Saya memesan kopi sue yang dicampur dengan jahe dan kopi kotok, sebuah signature drink khas Mato Kopi. Kopi ini direbus dua kali hingga menghasilkan kopi pekat yang disajikan dalam gelas kecil. Kedua kopi ini dijual dengan harga di bawah 2000 per gelas. Biasanya cafe ini ramai setiap menjelang malam saat orang2 mulai mencari kehangatan dengan segelas kopi yang mereka bisa nikmati sambil lesehan dengan penerangan seadanya. Romantis kan ?
gub
Selanjutnya mari kita berkunjung ke Goeboex Coffee, sebuah warung kopi masih dengan konsep lesehan. Mereka berdiri sejak Januari 2006 yang berlokasi di jalan Perumnas Mundu, Sleman dengan misi mengenalkan berbagai jenis kopi dari berbagai daerah di Indonesia. Dengan kisaran harga yang hampir sama alias murah meriah sesuai dengan kantong mahasiswa sehingga kopi ini dikenal dengancengcengpo, kata Yudi kasir di Goeboex Coffee.

3. Waroeng Kopi Gandroeng
Jl. Perumahan no 300an, Ada Teks A-Milk  atau bertepatan utara Pos kamling RW 02 Mundu, Depan Ice Cream Nitrous, Dari Arah Goeboex Caffe Lurus ke utara sampai D'beer lurus lagi.
Sambil menikmati suasana di sekitaran sawah dengan musik alami suara kodok dan jangkrik,  Buka 24 Jam + WIFI Gratis

4. TwentyFour 7
Selokan Mataram  buka 24 Jam + Wifi 5.000 sepuasnya

5. Kebun Laras
Selatan Amplaz, buka 24 Jam + WIFI 3.000/jam

6. Bendol Caffe
Jembatan Merah 60 E
Belakang Dapur Jago Rawit atau Selatan L, Cost Seafood kira2 10 meter + WIFI Gratis

7. Ngkring Tongkrong Nusantara
Bertempat: Selokan Mataran , berderetan dengan Egois dan TwentyFour 7 ,,, Buka sampe pukul 02,00 +WIFI dan Bonus Fasilitas Baca Buku 

8. Egois Nasi Bakar & Kopi Klothok, Sampai jam 01.00  + WIFI

9. Ngeban resto yang sore itu mulai buka sejak jam 4 sore sudah mulai dipenuhi oleh pengunjung. Saat matahari mulai tenggelam, pengunjung semakin ramai dan didominasi oleh anak2 muda kota gudeg ini. Lokasinya di Condong Catur, tidak terlalu jauh dengan kedua Mato Kopi dan Goeboex Coffee.
Resto ini cukup modern, selain dengan konsep lesehan mereka juga menyediakan meja kursi layaknya sebuah restoran. Dengan pemandangan hijau pohonan yang rimbun dihiasi lilin membuat beberapa pengunjung yang berpasangan semakin tak hirau dengan suasana sekitarnya. Ah atmosfir ini membuat orang dan termasuk saya jadi enggan beranjak di tengah cuaca yang sangat bersahabat.