Monday, February 25, 2013

MEMPELAJARI TOEFL ATAU IELTS MANA YANG LEBIH BAIK


This article has been translated from the original source for your convenience by Tatik Wijayanti – MJ Education.

Setiap universitas ingin memastikan bahwa anda memiliki keterampilan berbahasa Inggris yang diperlukan untuk belajar di universitas mereka. Hampir semua lembaga pendidikan tinggi mengharuskan anda untuk menempuh tes bahasa Inggris. TOEFL dan IELTS merupakan dua tes bahasa Inggris berstandar tinggi. Salah satu pertanyaan yang paling sering saya dengar yaitu mana yang lebih mudah atau mana yang lebih baik diantara kedua tes tersebut. Jawabannya tergantung pada jenis tes apa yang anda kuasai, serta di mana Anda berencana untuk menggunakannya. Artikel ini akan menguak tentang perbedaan antara keduanya sehingga membantu anda dalam membuat keputusan.
AdmissionsTes IELTS ini dikelola oleh Konsulat Inggris, University of Cambridge dan IELTS Australia. Artinya, hal ini terkait dengan pemerintah Inggris dan biasanya digunakan oleh universitas-universitas di Inggris, Selandia Baru dan Australia untuk menentukan kemampuan bahasa Inggris mahasiswa asing. TOEFL dikelola oleh ETS, sebuah organisasi non-profit dari Amerika Serikat dan digunakan secara luas oleh universitas di Amerika dan Kanada. Namun, untuk memudahkan siswa internasional, universitas di seluruh dunia telah memakai keduanya yaitu TOEFL dan IELTS. Walau demikian anda harus memeriksa universitas tertentu yang akan anda tuju. Umumnya di Amerika Serikat, Inggris, Australia atau Selandia Baru akan mengambil skor keduanya. Jadi itulah yang harus dipikirkan. Pilihlah tes yang menurut anda mudah untuk mengerjakannya. Untuk melakukan hal itu, mungkin anda perlu mengetahui struktur dari masing-masing test.


TOEFL

Struktur TOEFL
Sejak setahun yang lalu, TOEFL secara universal resmi diberikan dalam format (Internet Based Testing) iBT. Terdiri atas empat bagian, yaitu:
Reading (membaca)

Bagian TOEFL Reading meminta anda untuk membaca 4-6 paragraph berlevel Universitas dan menjawab soal-soal pilihan ganda. Pertanyaannya menguji pemahaman anda tentang teks, ide utama, informasi penting, kosakata, gaya bahasa, dan membuat kesimpulan.
Listening (mendengarkan)
Bagian Listening berupa 2-3 percakapan dan 4-6 perkuliahan. Situasinya selalu berkaitan dengan kehidupan kampus misalnya percakapan antara seorang mahasiswa dan seorang pustakawan, tentang penemuan bahan penelitian atau perkuliahan di kelas sejarah. Soal tes berbentuk pilihan ganda seputar informasi penting, kesimpulan, nada dan kosa kata. Bahasa yang digunakan dalam percakapan dan perkuliahan adalah sangat alami dan mencakup juga bahasa Inggris informal, interupsi serta penggunaan isian suara seperti “eh” atau “Uhm.”
Speaking (berbicara)
Tes Speaking anda akan direkam. Anda diminta berbicara ke dalam mikrofon dan penilai akan mendengarkan jawaban anda kemudian menilainya. Dua pertanyaan tentang topik yang familiar dan meminta pendapat anda dan diminta mendeskripsikan hal-hal yang familiar, seperti kota atau guru favorit Anda. Dua pertanyaan selanjutnya meminta Anda untuk meringkas informasi dari sebuah teks dan percakapan kemudian anda diminta untuk memberikan pendapat. Dua pertanyaan terakhir meminta anda untuk meringkas informasi dari percakapan singkat. Sekali lagi, topik dalam pembicaraan selalu terkait dengan universitas.
Writing (menulis)
Pada bagian akhir tes TOEFL terdapat dua essay. Pertama, anda diminta untuk Anda menulis pendapat tentang topik yang luas, misalnya tentang apakah lebih baik untuk hidup di luar daerah kota atau di kota. Selanjutnya anda diminta untuk meringkas informasi dari sebuah teks dan perkuliahan – sering keduanya akan berbeda pendapat dan perlu untuk menuliskan persamaan dan perbedaannya, atau menyatukan informasi yang bertentangan.
IELTS
Struktur IELTS terdiri dari 4 bagian yaitu Reading, Listening, Speaking, dan Writing tetapi formatnya sangat berbeda.
Reading (membaca)
Bagian test reading pada IELTS terdapat 3 teks yang diambil dari buku teks akademis atau dari koran maupun majalah – tetapi semua berlevel universitas. Salah satunya bisa berupa opini. Misalnya teks yang mendebatkan suatu sudut pandang. Jenis pertanyaan pada IELTS cukup luas dan tidak setiap teks akan memiliki jenis pentanyaan yang sama. Salah satu jenis pertanyaan yang meminta anda untuk mencocokkan judul dengan sebuah teks. Anda mungkin akan diminta untuk melengkapi ringkasan menggunakan kata-kata dari teks. Atau mengisi table, grafik maupun gambar. Mungkin ada pertanyaan pilihan ganda yang bertanya tentang rincian penting. Salah satu jenis pertanyaan yang paling sulit yaitu berupa laporan dan menanyakan apakah laporan ini benar, salah atau tidak termasuk dalam teks. Anda juga mungkin diminta untuk mencocokkan kata-kata dengan maknanya. Yang terakhir yaitu berupa pertanyaan pendek dan jawabannya diambil dari teks yang tersedia.
Beberapa pertanyaan diletakkan sebelum teks dan mungkin untuk menjawabnya tidak membutuhkan ketelitian membaca. Ada juga yang diletakkan setelah teks dan mungkin perlu membaca teks dengan seksama untuk menjawab pertanyaanya.
Listening (mendengarkan)

IELTS memiliki empat bagian listening. Yang pertama adalah “percakapan transaksional” yang diterapkan untuk suatu hal misalnya: surat ijin mengemudi, kartu perpustakaan) atau meminta informasi (misalnya meminta informasi rincian mengenai iklan atau hotel). Bagian kedua mengenai informasi perkuliahan dari berbagai hal, mungkin seorang dekan menjelaskan aturan universitas. Ketiga adalah percakapan dalam konteks akademik dan bagian akhir berupa materi perkuliahan. Untuk semua bagian Anda mungkin akan diminta untuk melengkapi ringkasan, melengkapi tabel, menjawab pertanyaan-pertanyaan pilihan ganda, memberi label pada suatu diagram atau gambar, atau mengelompokkan informasi ke dalam kategori yang berbeda. Anda akan diharapkan untuk mengisi jawaban sebagaimana yang anda dengar selama tes.
Reading (menulis)
Ada dua tugas menulis dalam test IELTS. Yang pertama, meminta Anda untuk meringkas sebuah tabel atau grafik menjadi sekitar 300 kata. Anda harus mengidentifikasi informasi penting, membandingkan dan membedakan bagan atau mungkin menjelaskan sebuah proses. Tugas yang kedua meminta Anda untuk mempresentasikan pendapat Anda tentang suatu penyataan, misalnya, “Perempuan harus menjaga anak-anak dan tidak bekerja” atau “Terlalu banyak orang yang pindah ke kota dan daerah pedesaan yang menderita”
Speaking (berbicara)
Bagian terakhir yaitu Speaking. Diselenggarakan pada hari yang berbeda dan dihadapan pewawancara terlatih. Setiap peserta menerima pertanyaan yang sama tetapi dibeberapa bagian mungkin lebih banyak dalam bentuk percakapan daripada monolog. Bagian pertama dari ujian berupa percakapan pengantar singkat diikuti oleh beberapa pertanyaan singkat seputar topik percakapan. Pewawancara akan menanyakan nama anda, pekerjaan anda, apa jenis olahraga yang anda suka, apa rutinitas harian anda, dan seterusnya. Di bagian kedua, anda akan diberikan kartu dengan topik dan beberapa pertanyaan khusus untuk mengembangkan topic tersebut.
Anda harus berbicara selama dua menit tentang topik ini, yang mungkin tentang rutinitas harian anda, terakhir kali anda pergi ke bioskop, bagian favorit anda dari dunia atau topic yang serupa. Pada bagian terakhir, pewawancara akan meminta anda untuk mendiskusikan sisi abstrak dari topik dibagian 2 – Mengapa orang lebih suka rutinitas sehari-hari? Mengapa orang-orang menyukai film? Bagaimana wisatawan mempengaruhi kehidupan lokal?
Mana yang lebih baik bagi saya?

Jadi sekarang anda memiliki beberapa pengetahuan bagaimana peran masing-masing tes. Tetapi Anda mungkin bertanya-tanya mana yang lebih baik untuk Anda. Mungkin membaca tentang strukturnya, Anda berpikir, “Wow TOEFL terdengar begitu mudah,” atau, “Ya, IELTS sepertinya menyenangkan!” Itu mungkin menjadi pertanda baik bagi anda bahwa salah satu tes akan lebih mudah daripada yang lainnya. Lebih konkret, ada beberapa perbedaan penting diantara tes-tes itu.
British Versus American English
Sementara Inggris dan Amerika Serikat menerima kedua tes tersebut dan bahasa Inggrisnya orang Inggris (British English) dan Amerika (American English) tidaklah berbeda seperti hal yang lain, faktanya adalah IELTS cenderung menggunakan British English dan TOEFL secara eksklusif menggunakan American English. Pada IELTS, perbedaan ini akan memiliki efek yang lebih besar karena jumlah ejaan dan itu adalah satu area di mana Inggris dan Amerika Serikat tidak selalu melihatnya secara langsung, tepatnya jika Anda memiliki masalah dengan aksen Inggris (dan tes mungkin memasukkan  berbagai aksen, termasuk Australia, Selandia Baru, Irlandia dan Skotlandia). Di sisi lain, mungkin aksen Amerika akan membuat anda gagal. Istilah-istilah tertentu mungkin juga berbeda dan anda tidak mau membuang-buang waktu tes speaking anda dengan bertanya-tanya apakah memakai flat atau lorry itu. Jadi apakah anda terbiasa dengan British atau American English merupakan faktor yang penting. Jika anda merasa nyaman dengan American English, maka TOEFL pilihannya namun jika British English dan aksennya menjadi pilihan anda maka akan lebih baik jika anda mengikuti test IELTS.
Pilihan Ganda Versus Menyalin Jawaban
Untuk Sesion reading dan listening, TOEFL memberikan anda soal pilihan ganda, sementara IELTS secara umum memerintahkan anda untuk menyalin kata-kata dari teks atau percakapan. Soal pilihan ganda cenderung membutuhkan pemikiran abtrack yang sedikit lebih baik, tetapi IELST mendukung orang yang memiliki memori yang baik dan berpikir dengan benar. Sisi baik dari soal pilihan ganda adalah kemudahan untuk menyisihkan jawaban yang salah, sementara untuk menyalin jawabannya telah tersedia di teks. Anda harus menemukannya dan menulisnya kembali. Jadi pemikir yang kokoh akan cenderung lebih baik dalam mengerjakan IELTS dan pemikir abstrak akan cenderung memiliki hasil yang lebih baik di tes TOEFL.
Dapat Diprediksi dan Berbeda Setiap Saat
Tentunya TOEFL mudah diprediksi daripada IELTS. IELTS melontarkan berbagai jenis pertanyaan yang berbeda kepada anda dan petunjuk-petunjuknya setiap saat sering berbeda-beda. Hal ini membuat lebih sulit untuk mempersiapkannya. TOEFL, disisi lain, kebanyakan tesnya sama setiap saat – misalnya memilih A, B, C, D atau E. Sedangkan IELTS tentunya membuat anda terus terpaku dan bisa membuat anda lebih waspada.
Berbicara Kepada Orang atau Komputer?

Perbedaan besar yang lain adalah bagaimana session Speaking dilakukan. Bagi sebagian orang, itu sangat santai dengan hanya mencatat jawaban Anda ke dalam komputer karena rasanya tidak ada yang mendengarkan. Anda hanya mencoba untuk melakukan yang terbaik dan lupakan tentang itu sampai anda mendapatkan nilai Anda. Karena tes IELTS dilakukan dalam format wawancara dengan kehadiran penutur asli, mungkin anda akan merasa gugup atau merasa dihakimi. Dan saat mereka membuat catatan: Ya Tuhan, dia menulis sesuatu yang baik atau sesuatu yang buruk? Di sisi lain, Anda mungkin merasa lebih santai dalam percakapan, dengan orang yang ada untuk menjelaskan jika anda tidak mengerti suatu pertanyaan, atau memiliki wajah untuk dilihat, bukan layar komputer. Mendapatkan umpan balik dari penutur asli juga dapat membantu, dalam rangka untuk memperbaiki kesalahan dan berkembang selama ujian. Jadi itu tergantung pada apa yang membuat Anda merasa nyaman. Jika Anda ingin berbicara dengan orang, IELTS merupakan pilihan yang lebih baik. Jika Anda hanya ingin sendirian dan tidak merasa dihakimi, TOEFL akan lebih nyaman bagi Anda.
Holistik versus Kriteria
Yang terakhir yaitu sesi Speaking dan Writing pada TOEFL adalah dinilai secara holistik. Penilaian ini diberikan berdasarkan kualitas keseluruhan dari esai, termasuk kosa kata, logika, gaya, dan tata bahasa. Sebaliknya IELTS dinilai berdasarkan kriteria individu begitu juga untuk tata bahasa, pilihan kata, kelancaran, logika, kohesi, dan masih banyak lagi kriteria yang lain. Dengan kata lain, jika Anda menulis dengan baik namun memiliki banyak kesalahan kecil dalam tata bahasa, maka skor TOEFL Anda mungkin cukup baik karena penilaian akan mengabaikan kesalahan kecil jika keseluruhan esai adalah logis dan rinci. IELTS tidak akan mengabaikan tata bahasa yang buruk. Di sisi lain, jika tata bahasa dan kosa kata yang kuat tetapi Anda mengalami kesulitan mengekspresikan pendapat atau mengorganisir esai, Anda bisa mendapatkan skor TOEFL yang rendah tetapi IELTS akan memberikan nilai yang bagus untuk penggunaan bahasa. Dengan demikian walaupun kedengarannya IELTS jauh lebih keras karena anda dinilai dalam segala hal, sebenarnya anda bisa mendapatkan skor yang cukup baik jika anda menguasai di sejumlah bagian. TOEFL menekankan kemampuan untuk menyusun argumen logis dan rinci (atau ringkasan) dan melihat kejelasan, pilihan kata, dan gaya di atas segalanya. Jika Anda tidak merasa nyaman menulis esai tetapi Anda berpikir Anda memiliki tata bahasa dan kosa kata yang sangat baik dan secara keseluruhan merupakan penulis yang layak, IELTS mungkin akan lebih mudah bagi Anda.
Saya berharap tulisan ini sangat membantu anda dalam membuat pilihan. Dalam hal apapun, saya sarankan anda mengunjungi situs-situs IELTS dan TOEFL dan mendapatkan informasi yang lebih rinci dari setiap tes dan juga mencoba sendiri beberapa latihan soal.

1 comment:

Winterofjuly said...

thank you for the great info, very useful! keep it up! :)